Resensi Buku: Wanita Yang Berdoa

Judul buku : Wanita Yang Berdoa
Penulis : Sheila Walsh
Pengarang Penerbit : Light Publishing
Tahun Terbit : 2020
Jumlah Halaman : 264

Sinopsis: “ Wanita yang Berdoa”
Buku ini berkisah tentang bagaimana pergumulan dalam berdoa. Dijelaskan sering sekali kita berdoa seperti sebuah rutinitas dan menganggap doa seperti tata Bahasa baku dan seperti formula yang mempunyai aturan dan racikan. Hal ini sering sekali diajarkan secara turun termurun sesuai dengan tradisi, sehingga terkadang kita kesulitan untuk berbicara kepada Tuhan karena sulit untuk mengatur tata Bahasa yang sesuai agar doa kita dianggap baik dan benar. Hal ini membuat doa itu membosankan karena doa seperti diucapkan dengan kalimat yang sama berulang dan membuat sipendoa kehilangan gairah doa dan merasa bersalah dengan Tuhan. Tapi dibuku ini diajarkan bahwa doa hanya berbicara dan mendengarkan DIA yang sangat mengasihi kita. Doa bukanlah prosa yang dibuat dengan hati-hati yang dirancang untuk mengesankan orang lain, tetapi doa adalah tentang hati yang mau mengasihi dan berserah pada Tuhan. Doa tidak akan pernah mengubah Tuhan, tetapi Doa akan mengubah kita. Jangan menghawatirkan kata-kata kita, tetapi mulailah berbicara.

Bagian dibuku ini menjelaskan hal yang menarik bahwa sering sekali iman kita (apalagi yang masih baru mengikut Kristus) dipadamkan oleh orang percaya lainnya, dan ini jauh lebih menyakitkan dari pada dipadamkan oleh orang yang tidak percaya Kristus. Hal ini menjadi realita didalam pelayanan, yang juga sering terjadi tanpa kita sadari,kita melakukan penolakan dan menghakiman pada orang tertentu. Tetapi buku ini mengajarkan tentang bagaimana pengampunan dan bagaimana kasih karunia Tuhan itu nyata. Mengasihi Tuhan bukan tentang agama tetapi hubungan, hubungan dengan Tuhan sebagaimana adanya kita.

Ada beberapa point penting dalam buku ini
1. Doa adalah berbicara jujur kepada Tuhan dengan hati yang benar
2. Terkadang dosa kitalah yang menghalangi kita untuk berdoa. Terkadang kesibukan. Terkadang ketidakyakinan kita bahwa Tuhan mendengarkan. Padahal Tuhan selalu menantikan kita.
3. Berdoalah dengan kerendahan hati, mintalah belas kasihan Tuhan
4. Bertekunlah berdoa, sekalipun kita belum menerima jawaban doa
5. Ketika berdoa kejarlah hadirat Tuhan, bukan hanya jawabannya

Kelebihan dan kelemahannya Buku “ Wanita Yang Berdoa”

Kelebihan:
• Bahasa yang digunakan mudah untuk dimengerti. Buku ini menggunakan Bahasa yang cukup personal, seolah penulis sedang berbicara kepada pembaca secara pribadi.
• Buku ini menuliskan kisah yang relevan dengan peran seorang Wanita, sehingga pembaca merasa lebih dipahami. Selain menyajikan contoh kasus, buku ini juga mengajarkan secara alkitabiah. Sehingga pembaca bisa tetap belajar secara alkitabiah, tetapi dicontohkan langsung dengan kisah sehari-hari.
• Sangat cocok untuk Wanita yang saat ini sedang bergumul dalam doa, terlebih Ketika ada doa-doa yang belum dijawab oleh Tuhan. Buku ini mengajarkan untuk kita bisa bertekun didalam penantian
• Mengajarkan pembaca cara berdoa bahkan memberi beberapa contoh praktis.

Kelemahan
• Karena buku ini secara spesifik berbicara kepada Wanita, buku ini kurang universal (kurang cocok untuk laki-laki) karena hanya menilai dari sudut pandang Wanita
• Karena memuat lebih banyak contoh praktis, walaupun ada pembahasan alkitabiah, tetapi tidak terlalu dalam dalam penggalian alkitabnya

Secara garis besar buku ini sangat rekomendasi untuk dibaca, apalagi saat kita sedang kesulitan dalam berdoa atau sedang kesulitan untuk setia dalam menunggu jawaban doa. Buku ini akan memberi kita Kembali aliran segar dan membantu kita untuk tetap setia dan menjadi Wanita yang tekun berdoa dan kita akan melihat betapa dasyatnya Tuhan.

Resensi: Ruth Yohana Napitupulu – Juara Ketiga Ulas Buku Bareng PAKSU 2025

Comments are closed.