Hari-hari raya gerejawi adalah hari-hari khusus yang dirayakan oleh gereja/umat Kristen di seluruh dunia dalam rangka memelihara iman kristen dan menyaksikan karya penyelamatan Allah kepada dunia melalui Anak-Nya Yesus Kristus, Juruselamat dunia. Dalam tahun gerejawi, yang menonjol adalah hari raya Natal dan hari raya Paskah. Kedua hari raya ini merupakan hari-hari penentu bagi keseluruhan tahun gerejawi (Natal, Kesengsaraan, Paskah, Kenaikan, dan Pentakosta).

Dalam tahun gerejawi, warna memegang peranan penting. Setiap masa memiliki warna tersendiri, sehingga pelaksanaan tahun gerejawi disertai dengan penggunaan warna. Penggunaan warna kemudian diikuti dengan penggunaan simbol-simbol gerejawi, sehingga tahun gerejawi ditandai dengan simbol dan warna tertentu.

1. ADVEN

Dari kata latin “Adventus” yang berarti kedatangan, yaitu kedatangan Tuhan Yesus (pada akhir zaman). Karena itu, masa Adven adalah masa penyadaran diri dan pertobatan. Selama Adven, pembacaan Alkitab ditekankan pada pembacaan nubuat-nubuat Perjanjian  Lama tentang kedatangan Mesias. Masa Adven yaitu empat (4) minggu sebelum tanggal 25 Desember.

advent

Warna Liturgi untuk masa Advent : Ungu atau merah lembayung.

Simbol                         : Salib-Jangkar

Warna dasar               : ungu muda

Warna jangkar            : kuning

Arti:

Salib-Jangkar ini digunakan oleh orang Kristen mula-mula yang tinggal di katakombe (Goa bawah tanah untuk tempat persembunyian). Lambang ini adalah warisan bangsa Mesir kuno, namun kemudian menjadi lambang universal yang menunjuk pada penderitaan Kristus. Salab-Jangkar melambangkan pengharapan umat percaya di dalam masa kedatangan Kristus yang kedua.

2. NATAL

Natal adalah masa yang dimulai pada hari Natal dan berakhir selama 12 hari sampai tanggal 5 Januari malam, sebelum Epifania. Sejak akhir abad IV Natal dirayakan setiap tanggal 25 Desember sebagai peringatan kelahiran Kristus. Semula tanggal 25 Desember oleh dunia kafir dirayakan sebagai pesta Sol Invictus (matahari yang tak terkalahkan). Dengan merayakan 25 Desember sebagai kelahiran Kristus, gereja ingin menyatakan bahwa Terang yang baru, Matahari Kebenaran (Sol Institae), yang dinubuatkan nabi Maleakhi (Mal.4:2) adalah Kristus, Juru Selamat dunia yang datang dari Allah.

natal

Warna liturgi untuk masa Natal: putih

symbol                        : palungan dan pelangi

Warna dasar                : putih

Warna pelangi              : merah, kuning, hijau

Warna palungan           : kuning

Arti:

Pelangi merupakan symbol kesetiaan dan cinta kasih Allah kepada dunia; Allah tidak akan menghancurkan bumi lagi (ingat air bah pada jaman Nuh). Pelangi juga mengingatkan kita tentang kesungguhan Allah untuk memenuhi janjiNya. Palungan memberi arti lawatan Allah kepada manusia yang nyata dalam diri anak-Nya yang tunggal Yesus Kristus sebagai Juru Selamat manusia. Pelangi dan palungan mengungkapkan kasih dan kesetiaan Allah terhadap dunia.

3. EPIFANIA

Epifania berarti “membuat nyata/jelas”. Masa Epifania dimulai pada tanggal 6 Januari, lamanya bervariasi tergantung penetapan Paskah. Selambat-lambatnya masa Epifania berlangsung sampai Minggu Septuagesima, 64 hari sebelum Paskah. Gereja protestan merayakan Epifania sebagai hari penampakan Yesus setelah dibaptis atau hari perjamuan kudus yang pertama. Ibadah-ibadah ditekankan pada pernyataan Yesus sebagai “Terang bagi bangsa-bangsa kafir”.

epifania

Warna liturgy untuk masa Epifania : Putih

Simbol               : Bintang besegi lima didalam lingkaran

Warna dasar       : hijau

Warna bintang    : putih

Warna lingkaran : kuning

Arti:

Bintang adalah lambang cahaya dalam kegelapan. Bintang bersegi lima ini lebih dikenal dengan bintang Yakub yang menunjuk pada terbitnya bintang dari keturunan Yakub (bil. 24:17). Terbitnya bintang ini kemudian dinyatakan melalui kelahiran Yesus yang ditandai pula dengan munculnya bintang di timur (Mat. 2:1-2). Kristus disebut sebagai “Bintang Kejora”, “Bintang Timur” (Why. 22:16) yang gilang gemilang, yang menjadi cahaya dalam kehidupan kita.

4. MINGGU PRA-PASKAH

Masa Pra-Paskah dirayakan tujuh (7) minggu sebelum Paskah. Selama masa Pra-Paskah jemaat melakukan puasa. Di beberapa gereja masa ini diisi dengan puasa solidaritas untuk diakonia.  Minggu Pra-Paskah merupakan masa untuk mawas diri dan bertobat dengan mengenang pengorbanan Kristus di kayu salib; masa untuk merenungkann ulang undangan hidup baru di dalam Kristus.

prapaskah_ixoye

Warna liturgy untuk masa pra-Paskah adalah ungu atau hijau, dan pada hari Jumat Agung diganti warna hitam.

Symbol                            : Ikan (Ichtus)

Warna                              : Ungu tua

Warna tepi ikan dan huruf  : kuning

Tulisan di bawah ikan         : Yesus Kristus, Anak Allah, Juru Selamat.

Arti:

Ichtus adalah suatu sandi rahasia di kalangan orang Kristen mula-mula (terdapat dalam katakombe) yang mengalami penganiayaan. Dalam bahasa Yunani kata Ichtus berarti ikan dan merupakan huruf-huruf awal dari nama-nama Yunani bagi Kristus: Iesous Christos Theou Uios Soter yang artinya Yesus Kristus, Anak Allah, Juru Selamat.

5. JUMAT AGUNG

Jumat Agung di rayakan untuk memperingati kesengsaraan dan kematian Yesus di kayu salib di Golgota untuk menyelamatkan manusia. Jumat Agung adalah hari yang muram, hari untuk berefleksi diri atas segala dosa yang telah dilakukan dan kesediaan untuk bertobat.

jumat_agung

Warna liturgi Jumat Agung :  hitam.

Symbol                        : salib dan mahkota duri

Warna dasar               : hitam

Warna salib                 : putih

Wana mahkota           : kuning

Arti:

Salib merupakan lambang yang sudah sangat dikenal untuk menunjuk pada penderitaan Kristus.hukuman salib adalah hukuman mati yang sangat hina pada jaman kuno di Timur Tengah, kemudian digunakan juga oleh bangsa Romawi. Salib dan mahkota duri menunjukkan penghinaan dan kekejaman manusia terhadap Yesus sampai pada kematian-Nya di kayu salib.

6. PASKAH

Paskah dirayakan sebagai hari kebangkitan Kristus yang merupakan dasar kekristenan. Masa Paskah dimulai pada Minggu Paskah dan dilanjutkan selama 50 hari sampai Pentakosta. Paskah dari kata Ibrani “pesah” yang berarti “melewati” atau “berlalu”, bagi orang percaya berarti berlalunya kuasa dosa dalam hidupnya.

paskah

Warna liturgy untuk Paskah  : putih

Symbol                               : bunga lily (putih)

Warna dasar                        : putih

Arti:

Bunga lily merupakan symbol kekekalan. Untuk tumbuh menjadi pohon, umbi bunga lily harus ditanam dan mati di dalam tanah, sesudah itu baru tumbuh kehidupan baru. Lewat Paskah orang percaya telah menerima kehidupan baru yang kekal karena penderitaan dan kematian serta kebangkitan Kristus.

7. KENAIKAN

Dengan kenaikan-Nya ke sorga, Kristus diakui sebagai Raja di atas segala raja dan Tuhan di atas segala tuhan. Yesus yang mati dan bangkit telah ditinggikan Allah, sehingga mengambil bagian dalam kemuliaan, kekuasaan, dan pemrintahan Allah secara penuh.

kenaikan

Warna liturgy untuk kenaikan: putih

Symbol : salib dan mahkota kemuliaan

Warna dasar : putih

Warna mahkota dan salib : kuning

Arti:

Melalui penderitaan dan kematian Kristus, mahkota duri yang diletakkan di kepala-Nya diganti   dengan  mahkota  kemuliaan  yang dinyatakan melalui kenaikan-Nya. Setiap orang yang percaya kepada-Nya akan memperoleh mahkota kehidupan (Why. 2:10).

8. PENTAKOSTA

Pentakosta artinya hari kelima puluh (sesudah paskah). Pentakosta dirayakan sebagai hari turunnya Roh Kudus dan hari kelahiran gereja.

pentakosta

Warna liturgy untuk hari Pentakosta: hijau.

Symbol : burung merpati (7ekor), atau lidah api (7buah) dan seekor burung merpati yang menukik.

Warna dasar               : merah

Warna merpati            : perak

Warna lidah api           : kuning pada tepinya

Arti:

Ketujuh ekor burung merpati atau ketujuh lidah api melambangkan ke tujuh Roh Allah (Why. 4:5) membentuk lingkaran yang menghadirkan kekekalan. Kewtujuh ekor burung merpati atau ketujuh lidah api itu juga melambangkan tujuh buah karunia Roh Kudus (Why. 5:12 atau Yes. 12:2-3). Merpati yang menukik dan lidah api menunjuk pada peristiwa pencurahan Roh Kudus pada hari Pentakosta.

9. MINGGU PENTAKOSTA / MINGGU TRINITAS KE-1

Minggu Pentakosta diikuti oleh masa Trinitas, yang dimulai dengan Minggu Trinitas seminggu kemudian. Hari Minggu Trinitas dirayakan satu minggu sesudah hari Pentakosta (minggu I sesudah Pentakosta) untuk menyaksikan Allah yang esa. Dalam hari raya ini pernyataan Allah dan kekudusan keesaan-Nya menjadi pusat ibadah jemaat.

trinitatis

Warna liturgy Minggu Pentakosta / Minggu Trinitas ke-1: putih

Symbol                 : lingkaran segitiga / triquetra

Warna dasar         : putih

Warna lambang    : merah

Arti:

Lambang lingkaran segitiga merupakan lambang ketritunggalan yang mula-mula. Tiga buah lekukan yang tidak terputus, saling bersambung, menyatakan kekekalan dari ketritunggalan tersebut. Pada pusat ketiga lekukan tersebut terbentuk segi tiga yang merupakan symbol Tri tunggal.

10. MINGGU SESUDAH MINGGU PENTAKOSTA / MINGGU TRINITAS

Minggu sesudah Pentakosta dirayakan selama 25 minggu. Masa ini disebut Masa Gereja Berjuang. Minggu sesudah Pentakosta untuk mengingatkan kita akan perjuangan hidup gereja sepanjang masa. Dalam perjuangan itu Allah menyertai gereja-Nya.

sesudah_pentakosta_trinitatis

Simbol,  burung merpati dengan ranting zaitun diparuhnya, perahu layar, dan pelangi.

Warna dasar               : hijau

Warna pelangi             : merah, kuning, hijau

Warna burung              : putih

Warna ranting              : pinggir putih

Warna tiang dan layar   : putih (penuh)

Warna salib                 : hijau

Warna ombak              : putih

Warna perahu              : bergaris putih

Arti:

Perahu merupakan symbol gereja. Ide ini sangat berarti bagi orang Kristen mula-mula yang mengalami penganiayaan dan pergumulan. Mereka percaya bahwa Tuhan menjadi penolong dalam penganiayaan dan pergumulan itu. Hal tersebut ternyata dari perpaduan antara pelangi dan perahu. Dalam symbol ini janji Allah untuk memelihara gereja dan dunia mendapat tekanan yang kuat. Burung merpati dengan ranting zaitun di paruhnya mengungkapkan tentang janji keselamatan dan kehidupan dari Allah yang akan terus menyertai gereja sampai di tujuan.

PEMBAGIAN MINGGU MENURUT TAHUN GEREJAWI

Pembagian minggu-minggu menurut tahun gerejawi yang diikuti oleh gereja pada umumnya, adalah sebagai berikut :

NO

HARI

ARTI/MAKSUD

MASA

WARNA

SIMBOL

1

Minggu Advent

Minggu persiapan Natal

Empat minggu sebelum tanggal 25 Desember

Ungu

Salib jangkar

2

Hari Raya Natal

Hari Kelahiran Kristus

Tanggal 25 desember

Putih

Palungan dan pelangi

3

Minggu Epifania

Hari pernyataan Yesus secara khusus baptisan-Nya

S/d tanggal 06 Januari

Hijau

Bintang bersegi lima

4

Masa Prapaskah

Persiapan Paskah

Tujuh minggu sebelum Paskah

Ungu atau hitam

Ikan (Ichtus)

5

Jumat Agung

Kematian Kristus

Hari Jumat sebelum Paskah

Hitam atau merah

Salib dan mahkota duri

6

Paskah

Kebangkitan Kristus

Hari minggu Paskah

Putih

Bunga lili

7

Kenaikan Kristus

Kenaikan Kristus ke surga

Empat puluh hari sesudah Paskah

Putih

Salib dan mahkota kemuliaan

8

Pentakosta

Turunnya Roh Kudus

Sepuluh hari sesudah kenaikan

merah

Lidah api dan burung merpati

9

Minggu Pentakosta/Minggu Trinitas ke-1

Hari untuk menghayati ketritunggalan Allah

Satu minggu sesudah hari Pentakosta

Putih

Triquetra

10

Hari-hari Minggu sesudah Trinitas ke-2 sampai ke-26

Masa gereja Berjuang

25 minggu sesudah minggu Pentakosta/Minggu Trinitas I

Hijau

Burung merpati dengan ranting-ranting zaitun di paruhnya, perahu berlayar, dan pelangi.

Keterangan secara rinci minggu-minggu tersebut sebagai berikut (kata yang dicetak miring menunjukkan arti minggu tersebut atau introitus dalam bahasa latin) :

  1. Minggu advent : empat minggu sebelum tanggal 25 Desember
  2. Hari raya Natal : tanggal 25 desember
  3. Minggu Epifania (hari pernyataan Yesus secara khusus : baptisan-Nya s/d tanggal 6 Januari).
  4. Minggu Septuagesima (ketujuh puluh: 70 hari sebelum Paskah).
  5. Minggu Sexagesima (keenam puluh :60 hari sebelum Paskah).
  6. Minggu Quinquagesima (kelima puluh : 50 hari sebelum Paskah).
  7. Minggu Esto Mihi (Minggu Sengsara I) “Jadilah bagiku” Maz. 31:3.
  8. Minggu Invocavit (Minggu Sengsara II) “Bila ia berseru kepadaKu, Aku akan menjawab …” (maz. 91:15).
  9. Minggu Reminiscere (Minggu Sengsara III) “Ingatlah segala rahmatMu dan kasih setiaMu, ya Tuhan”. (Maz. 25:6).
  10. Minggu Oculi (Minggu Sengsara IV) “Mataku tetap terarah kepada Tuhan …. (Maz. 25:15).
  11. Minggu Laetare (Minggu Sengsara V) “Bersukacitalah bersama-sama Yerusalem ….” (Yesaya 66:10).
  12. Minggu Judica (Minggu Sengsara VI) “Berilah keadilan kepadaku, ya Allah ….” (Mazmur 43:1).
  13. Minggu Palmarum (Minggu Sengsara VII).
  14. Hari Raya Paskah : Kebangkitan Kristus.
  15. Minggu Quasimodogeniti (Minggu Paskah ke-1) “ Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir … “ (II Petrus 2:2).
  16. Minggu Misericordias Domini (Minggu paskah ke-2) “ … bumi penuh dengan kasih setia Tuhan “ (Mazmur 33:5).
  17. Minggu Yubilate (Minggu Paskah ke-3) “Bersorak-soraklah bagi Allah, hai seluruh bumi …” (Mazmur 66:1).
  18. Minggu Cantatae (Minggu Paskah ke-4) “Nyanyikanlah nyanyian baru bagi Tuhan … “ (Mazmur 98:1).
  19. Minggu Rogate (Minggu Paskah ke-5) “Terpujilah Allah, yang tidak menolak doaku …” (Mazmur 66:20).
  20. Peringatan Kenaikan Yesus ke sorga.
  21. Minggu Exaudi “Dengarlah Tuhan, seruan yang kusampaikan ….” Mazmur 27:7.
  22. Pentakosta : hari turunnya Roh Kudus.
  23. Minggu Pentakosta/Minggu Trinitas ke-1.
  24. Minggu Trinitas ke-2 – ke-26.

 

Referensi : berbagai sumber