
Judul Buku : Not Yet Married (Masih Single?)
Penulis : Marshall Segal
Cetakan : Cetakan Kedua
Tahun Terbit : 2017
Penerbit : Literatur Perkantas Jawa Timur
Jumlah Halaman : 228 halaman
ISBN : 978-602-1302-69-9
Kasih yang teguh, kebahagiaan penuh, dan tujuan tertinggi, semuanya tersedia bagi Anda di dalam Yesus. Temukan semua itu terlebih dahulu di dalam Dia, dan Anda akan memiliki pernikahan yang jauh lebih bermakna dan bahagia, jika Allah suatu hari nanti memberi Anda suami atau istri. Dan jika, di dalam hikmat dan kasih-Nya yang tidak berubah bagi Anda, Dia memilih untuk tidak memberikannya, maka Anda yang tidak menikah akan menikmati lebih dari yang bisa Anda bayangkan atau temukan di luar Dia (Hal.18).
Buku ini memberikan pemahaman, pengetahuan bahkan penguatan bagi setiap kita yang sedang bergumul mengenai pilihan kedua terpenting dalam hidup, yaitu memilih pasangan hidup setelah menentukan pilihan pertama โmemilih Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatโ. Tak banyak yang berpengharapan bahwa pernikahan merupakan jawaban dari semua kebutuhan bahkan melengkapi apa yang kurang dalam hidup kita. Namun buku ini mengajarkan bahwa kita harus merasa penuh (content) di dalam Tuhan Yesus sebelum menemukan pasangan hidup yang sudah diberikan oleh Tuhan.
Buku ini terbagi menjadi 2 bagian. Bagian pertama berbicara tentang kehidupan masa lajang dan bagian selanjutnya mengenai berpacaran. Bagi beberapa orang, kehidupan masa lajang merupakan masa paling suram bagi banyak orang yang tidak menginginkannya. Namun pada bagian pertama buku ini, Marshall mengatakan bahwa masa lajang merupakan waktu yang terbaik untuk menikmati setiap momen bersama Yesus yang adalah harta terbesar kita. Mengenal Yesus adalah hal yang lebih penting dari segala sesuatu yang bisa kita miliki atau yang bisa hilang dalam hidup ini. Pada bagian kedua bukunya, Marshall menceritakan bagaimana seharusnya kita berpacaran, tujuan utama berpacaran hingga bagaimana mempersiapkan diri menuju pernikahan dan Alkitab sebagai buku yang tepat sebagai sumber terbaik dalam berpacaran. Bahkan ketika mengalami kegagalan dalam berpacaran, Marshall memberikan sudut pandang bagaimana menilai kegagalan dalam berpacaran itu sebagai cara Tuhan untuk mempersiapkan diri kita untuk sesuatu yang lebih besar seturut kehendak-Nya.
Kelebihan Buku
Buku ini memberikan penjelasan yang praktis dan mudah dimengerti, karena isi dalam buku ini merupakan pengalaman pribadi dari penulis. Penulis tidak ragu menceritakan semua yang dialaminya, bahkan terbuka mengenai dosa yang pernah dia lakukan selama proses berpacaran. Buku ini tidak memberikan langkah-langkah eksplisit yang dikerjakan dalam kehidupan masa lajang hingga berpacaran, tapi secara tidak langsung keseluruhan buku ini memberikan kita pemahaman yang jelas, mengenai apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat masa penantian itu. Bahkan ketika sudah mengalami kegagalan pun, kita masih tetap punya harapan di dalam Tuhan.
Kekurangan Buku
Karena buku ini diambil dari pengalaman pribadi penulis, sebagian besar buku ini memiliki sudut pandang pria. Meskipun banyak hal yang bisa dipelajari oleh kaum wanita melalui kisah hidupnya, namun dalam beberapa bagian ada hal-hal yang terlalu menitikberatkan kepada sudut pandang pria sehingga kurang relevan bagi pembaca wanita.
Resensi: Santa Monica Tambunan – Kominfo PAKSU
